Di Indonesia khususnya dibidang perikanan tangkap banyak sekali jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan, namun banyak sekali alat tangkap yang bersifat merusak atau destruktif seperti payang dan trawl yang menangkap ikan didasar perairan dengan menyapu dasar sehingga terumbu karang yang berada didasar perairan akan rusak.
Oleh karenanya perlu alat tangkap ramah lingkungan yang selain selektif juga efektif dan bisa mempertahankan sumberdaya ikan agar habitatnya tidak rusak. Jenis-jenis alat tangkap ramah lingkungan tersebut diantaranya seperti pancing, dan alat pengumpul ikan seperti keramba apung yang menggunakan lampu dan umpan alami.
Dirangkum dari berbagai sumber, Kementerian Kelautan dan perikanan (KKP) dengan mengacu pada Badan pangan dan pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), berikut jenis alat penangkap ikan yang ramah lingkungan:
1. Jaring insang (gillnet and entangling nets)
Jaring insang merupakan alat penangkap ikan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring merata. Alat penangkap ikan ini dilengkapi pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah.
Jaring insang digunakan untuk menangkap ikan dengan cara menghadang gerombolan ikan. Ikan-ikan yang tertangkap pada jaring umumnya karena terjerat di bagian belakang penutup insang atau terjerat mata jaring.
2. Pancing (hook and Line)
Alat penangkap ikan ini digunakan untuk memancing ikan target sehingga terkait mata pancing yang dirangkai dengan tali menggunakan atau tanpa umpan. Alat penangkap ikan yang termasuk dalam klasifikasi ini, yaitu rawai (long line) dan pancing itu sendiri.
3. Alat yang dijatuhkan (falling gears)
Alat yang dijatuhkan atau ditebarkan merupakan alat penangkap ikan yang pengoperasiannya dilakukan dengan ditebarkan atau dijatuhkan untuk mengurung ikan dengan atau tanpa kapal.
4. Perangkap (traps)
Alat penangkap ikan jenis ini terdiri dari berbagai bentuk dan material. Ada yang terbuat dari jaring, bambu, kayu dan besi. Perangkap bisa dipasang secara tetap atau secara portable (dapat dipindahkan) selama jangka waktu tertentu. Biasanya perangkap digunakan di pesisir pantai untuk menangkap ikan demersal dan kerang.
5. Penggaruk (dredges)
Penggaruk merupakan alat penangkap ikan berbingkai kayu atau besi bergerigi. Terdapat berbagai bentuk dan ukuran alat jenis ini. Desain dan konstruksi penggaruk disesuaikan dengan target ikan tangkapan yang diinginkan. Alat ini ada yang dilengkapi atau tanpa jaring/bahan lainnya.
Penggaruk dioperasikan dengan cara menggaruk di dasar perairan dengan atau tanpa perahu. Alat tangkap ini biasa digunakan di perairan dangkal yang tidak jauh dari pesisir. Penggaruk biasanya menyasar kerang.
6. Jaring lingkar (surrounding nets)
Pengoperasian jaring lingkar dengan cara menghadang arah renang ikan. Alat ini ditujukan sebagai penangkap ikan pelagis yang bergerombol di permukaan. Ikan pelagis adalah ikan yang hidup di permukaan dengan kedalaman kurang dari 200 meter.
7. Jaring angkat (lift nets)
Jaring angkat adalah alat penangkap ikan berbentuk lembaran persegi panjang atau bujur sangkar yang direntangkan dengan menggunakn kerangka dari batang kayu atau bambu. Alat penangkap ikan ini dioperasikan dengan menurunkan dan mengangkatnya secara vertikal. Jaring ini menyasar ikan jenis pelagis dan cumi-cumi.
8. Alat penjepit dan melukai (grappling and wounding)
Pengoperasian alat ini dengan cara mencengkeram, menjepit, melukai dan atau membunuh sasaran tangkap. Contoh dari alat penangkap ikan ini antara lain adalah tombak dan ladung. (*)