Sahabatbahari, – Baru-baru ini nama Banda Neira sempat viral di jagat sosial media. Banyak diantara content creator yang berlomba-lomba membuat konten mengenai pulau yang satu ini. Unggahan tersebut menampilkan keindahan alam, kegiatan penduduk, hingga bangunan-bangunan peninggalan zaman Belanda di Banda Neira.
Banda Neira atau Banda Naira adalah salah satu pulau di gugusan kepulauan Banda, Provinsi Maluku. Meski bukan pulau terbesar, namun Banda Neira memiliki pesona tersendiri. Tak heran jika pulau yang satu ini dijuluki “sepotong surga dari Timur”.
Siapa yang menyangka pulau yang ada di pecahan uang Rp 1.000 ini aslinya sangat memukau. Tak heran banyak sekali pelancong yang berlomba-lomba berkunjung ke pulau ini. Tak hanya itu, beberapa aktivitas pun dapat Sobat lakukan di Pulau ini, yakni snorkeling, menikmati senja ditambah udara yang sejuk semakin membuat siapapun yang berkunjung ke tempat ini dibuat betah olehnya.
Di Kepulauan Banda, terdapat 3 pulau besar yakni Banda Besar, Neira, dan Gunung Api. Serta 7 pulau kecil yakni Pulau Ay, Rhun, Hatta, Karaka, Sjahril, Nailaka, dan Pulau Batu Kapal.
Dahulu, pada abad ke-19, VOC menjadikan Banda Neira sebagai pusat perdagangan rempah berkualitas tinggi terutama pala dan fulu, bunga pala. Kendati demikian, Banda Neira sepertinya pernah menjadi saksi sejarah perjuangan Bangsa.
Tak heran, banyak yang merekomendasikan datang ke pulau ini karena bukan hanya sekedar untuk menikmati alam semata melainkan juga untuk belajar mengenai sejarah.
Berikut terdapat beberapa fakta menarik tentang Banda Neira yang wajib Sobat ketahui
- Pulau penghasil rempah
Banda Neira bukan hanya terkenal dengan pemandangan alam yang sangat mempesona loh sobat. Sejak dulu, Banda Neira dikenal sebagai pulau penghasil pala yang banyak dijadikan bahan masakan di berbagai menu di seluruh dunia.
Bahkan Banda Neira disebut sebagai satu-satunya tempat penghasil pala di dunia. Pala yang menjadi daya tarik bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis, dan Inggris.
- Pernah Dijajah Bangsa Eropa
Salah satu alasan Bangsa Eropa menjajah Indonesia karena kekayaan rempahnya, terutama pala yang menjadi sektor komoditi di Banda Neira.
Awalnya bangsa Eropa datang untuk berdagang dan membeli rempah-rempah untuk dijual kembali. Namun bangsa Belanda kemudian datang untuk menguasai pulau ini, yang mendapatkan perlawanan dari penduduk setempat.
Bangsa Inggris datang memanfaatkan kesempatan ini untuk melawan Belanda. Hal yang menyebabkan peperangan tak berkesudahan sejak tahun 1609 yang melibatkan rakyat Banda yang dibantu Inggris untuk melawan Belanda.
- Diabadikan di Uang Rupiah
Keindahan Banda Neira tak perlu diragukan lagi, keindahannya pun menjadi perbincangan sejak lama. Hal ini membuat pemerintah mengabadikan pemandangan Banda Neira di Uang kertas pecahan Rp 1000 emisi 2016.
Gambar tersebut terletak di bagian belakang, bersama dengan gambar Tari Tifa dan Bunga Anggrek Larat yang juga menjadi identitas dari wilayah Maluku.
- Hendak Ditukar dengan Manhattan
Bukan hanya terkenal dengan pemandangan alamnya, Banda Neira juga dikenal dengan wisata sejarahnya. Bagaimana tidak, tempat ini menjadi saksi berbagai perlawanan penduduk setempat dengan para penjajah.
Perang antara Belanda dan Inggris baru berakhir dengan ditandatanganinya Traktat Brenda pada 31 Juli 1667. Dalam salah satu isi traktat menyebut bahwa Inggris harus pergi dari Pulau Run, Kepulauan Banda, karana pulau ini akan jatuh ke tangan Belanda. Sebagai gantinya, Inggris akan mendapat Nieuw Amsterdam di Amerika Utara.
Nieuw Amsterdam saat ini menjadi Manhattan, kota bisnis terbesar di dunia. Sedangkan Pulau Run saat ini menjadi pulau yang berkembang sangat pelan seiring dengan redupnya eksistensi pala di dunia.
- Memiliki Benteng Pertahanan
Sebagai bentuk peninggalan masa penjajahan, Banda Neira memiliki benteng yang pernah dibangun oleh penjajah. Terdapat benteng pertahanan Portugis bernama Benteng Belgica yang digunakan untuk memantau kedatangan musuh Setelah kedatangan VOC, didirikan pula benteng-benteng yang lain seperti Benteng Revengie, Benteng Hollandia, dan Benteng Concordia.
- Tempat Pengasingan Bung Hatta
Belanda pernah mengirim Bung Hatta ke pengasingan di Banda Neira pada 11 Februari 1936. Sebelumnya Bung Hatta diasingkan oleh pihak kolonial Belanda di Boven Digoel, Papua pada tahun 1935 selama setahun. Tak hanya Bung Hatta, namun Sutan Syahrir dan Dr. Cipto Mangunkusumo juga pernah diasingkan di Banda Neira.
- Monumen Parigi Rante
Banda Neira memiliki sejarah kelam pembantaian saudagar-saudagar rempah. Pembantaian ini dilakukan oleh penjajah Eropa demi menguasai hasil bumi berupa rempah-rempah. Tak hanya membantai, namun tak sedikit rakyat yang dikirim ke Pulau Jawa sebagai budak. Untuk mengenang sejarah tersebut, dibangunlah Monumen Parigi Rante.
Itulah informasi mengenai fakta-fakta yang ada di Banda Neira, sebelum sobat mengunjungi tempat ini yuk cari tahu dulu mengenai Banda Neira! Sobat, kira-kira besok kita bahas apa lagi ya? yuk komen di bawah ya! (*)