Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpandangan bahwa produk-produk hasil perikanan Indonesia masih memiliki peluang yang sangat menjanjikan bagi pasar dunia.
Pernyataan tersebut ia sampaikan seusai melihat langsung pabrik pengolahan makanan laut yang menjalankan ekspor hasil olahan ke mancanegara di PT Bumi Menara Internusa (BMI), Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Kamis (6/5/2021).
“Saya kira proses-proses produksi yang kita lihat di PT BMI ini menjadi inspirasi bahwa sebetulnya peluang produk-produk perikanan kita ini untuk pasar dunia masih sangat menjanjikan. Pasarnya terbuka lebar,” ujar Jokowi.
Meski pasar dunia tersebut terbuka lebar, Presiden menilai bahwa rantai pasok bahan baku baik berupa udang, kepiting, rajungan, cumi, hingga ikan masih perlu ditingkatkan, sehingga memberi nilai tambah produk-produk laut tersebut bagi negara.
Dia menilai pengembangan ini mesti dilakukan baik dari tangkapan laut maupun hasil budidaya. Dia menyebut bahwa kebijakan ini menjadi tugas Menteri KKP agar masalah dari hulu ke hilir mampu diselesaikan.
Selain itu, Kepala Negara juga mengapresiasi seluruh produksi yang ada di PT BMI yang telah menyerap belasan ribu tenaga kerja. Di samping itu, perusahaan tersebut juga memiliki orientasi ekspor, baik ke negara-negara Eropa, Amerika, Jepang, maupun negara-negara lain.
“Artinya sudah masuk ke supply chain global dan nilainya juga tidak sedikit karena sudah dalam bentuk seperti ini. Ini udang, ini juga udang, ada yang sudah siap saji, ada yang tinggal goreng. Ini rajungan. Yang diproduksi di PT BMI, baik itu udang, rajungan, ikan, kemudian cumi, semuanya dalam bentuk packaging yang sudah dalam posisi jadi dan siap saji maupun siap goreng,” jelas Jokowi.
Selain itu, dalam kunjungan ke Lamongan, Jawa Timur, Jokowi juga mendengarkan keluhan dari para nelayan. Salah satu hal yang disampaikan ialah terkait masalah pendangkalan yang terjadi di dua lokasi pelabuhan.
“Sudah saya sampaikan, nanti 2-3 bulan akan segera dilakukan pengerukan. Termasuk juga lampu haluan untuk minta ditinggikan, diperbaiki juga, sudah saya sanggupi,” ujarnya.
Perbaikan tersebut diharapkan Kepala Negara dapat mendorong peningkatan produktivitas dan kesejahteraan para nelayan. “Kita harapkan beberapa perbaikan tadi nanti bisa meningkatkan perbaikan kesejahteraan nelayan karena mau berlabuh, mau bongkar [hasil tangkap] lebih mudah,” pungkas Jokowi.
Kabupaten Lamongan sendiri memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Pada tahun 2020 lalu misalnya, sektor perikanan budidaya setempat mampu menghasilkan sebesar 59.728,16 ton. Sementara dari sektor perikanan tangkap, pada tahun 2020 lalu kabupaten tersebut mencatatkan produksi sebesar 76.692,96 ton. (*)