Akhirnya Kaldera Toba resmi menjadi UNESCO Global Geopark baru setelah disahkan oleh sidang Executive Board ke-209  hari rabu, tanggal 7 Juli 2020. Sebelumnya, UNESCO Global Council telah melakukan penilaian dan memutuskan utk membawa Kaldera Toba ke sidang Executive Board dalam sidang International Conference tentang UNESCO Global Geopark di Lombok dari tanggal 31 Agustus-2 September 2019 lalu. Dalam hal ini dewan eksekutif UNESCO menyepakati 16 UNESCO Global Geopark baru salah satunya Kaldera Toba yang berada di propinsi Sumatera Utara.

Geopark Kaldera Toba (GKT) menjadi Geopark Indonesia ke-5 dalam UNESCO Global Geopark setelah Geopark Batur, Cileuteuh, Gunung Sewu dan Rinjani-Lombok. Bersama Kaldera Toba, Sidang Executive Board UNESCO juga mengesahkan 16 geopark lainnya yang tersebar di beberapa negara.

Perjalanan Panjang Setelah dinyatakan unesco kaldera toba sebagai warisan alam didunia yang harus dilindungi . Selain itu, GKT juga akan menjadi salah satu sumber penghidupan, khususnya masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan Danau Toba sehingga dapat mengangkat perekonomian daerah. Khususnya dibidang pariwisata yang saat ini sedang di galakan oleh pemerintah daerah bekerja sama dengan pemerintah pusat.

“melalui penetapan ini , Indonesia dapat mengembangkan geopark kaldera Toba melalui jaringan Global Geopark Network dan Asia Pasifik Geopark Network khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal’’ tutur Dubes RI tersebut. Lebih lanjut Dubes mengatakan bahwasannya proses persiapan untuk mendapakan pengakuan UNESCO bagi kaldera Toba , menunjukan komitmen tinggi dan kerja sama yang baik dari semua pihak di Indonesia sejak awal proses , dari pengumpulan data , menyelenggarakan berbagai workshop , penyusunan dan negosiasi dokumen nominasi untuk diajukan ke UNESCO ‘’ ujar Dubes yang akrab dipanggil Tata ini.

Sementara itu Inisiator GKT dari Perhimpunan Jendela Toba, John Robert Simanjuntak, menjelaskan, banyak keuntungan besar yang bisa diperoleh masyarakat yang tinggal di kawasan Geopark apalagi bila sudah terdaftar dalam UGG.  Secara  otomatis GKT akan mendapat “stand” di UNESCO. Dampak yang bisa dirasakan langsung adalah dari sisi pariwisata. ‘’Salah satu keutungan Kawasan yang masuk UGG akan mendapat promosi gratis secara luas dan terus-menerus karena terhubung dengan jaringan wisata-wisata dunia yang merekomendasikan situs-situs dunia yang layak dikunjungi’’ tutur lelaki paruh baya tersebut.

Rekomendasi UNESCO sangat penting untuk mendapatkan perhatian dan kepercayaan wisatawan dari berbagai belahan dunia. Selain itu, biaya promosi yang dikeluarkan pemerintah Sumatera Utara maupun Indonesia selama ini bisa dikurangi. Sebagian dananya bisa dialihkan untuk pemberdayaan komunitas masyarakat ,seperti pelestarian budaya , peberdayaan masyarakat dan alam , ini sangat penting karena syarat rekomendasi dari UNESCO dinilai dari aspek tersebut. Ini adalah buah hasil dari pengharapan masyarakat di danau Toba yang selama ini ditunggu , akan tetapi kepercayaan dunia yang sangat besar dan berharga ini sudah selayaknya masyarakat menjaga dan terus melestarikannya hingga ke generasi berikutnya Indonesia mempunyai banyak kekayaan alam yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark antara lain 10 warisan budaya tak benda 9 situs warisan budaya dan alam , serta 16 cagar biofer yang telah dicatat di UNESCO . itu artinya negara Indonesia mempunyai banyak sumber alam yang kaya dan layak untuk terus dilindungi ,  agar nantinya bisa menjadikan sumber pemberdayaan  ekonomi yang akan di rasakan oleh masyarakat yang berada lokasi tersebut . setelah di promosikan nya GKT oleh UNESCO sudah waktunya kita sebagai masyarakat seputaran danau Toba untuk selalu menjaga dan melestarikan alam Danau Toba untuk destinasi wisata yang nantinya juga akan dirasakan oleh anak cucu kelak.