Kenduri Laut adalah tradisi tahunan masyarakat sekitar pantai di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara yang beribukotakan Pandan. Sebagian besar masyarakat Tapanuli memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Kenduri Laut merupakan warisan budaya dengan tujuan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil yang didapat dari laut.

Tradisi Kenduri Laut banyak diselenggarakan di Pulau Sumatera. Tetapi, Tapanuli Tengah memiliki keunikannya sendiri dalam melaksanakannya. Selain sebagai ungkapan rasa syukur, sedekah alam ini bertujuan sebagai pengharapan untuk kelimpahan hasil bahari pada waktu yang akan datang dan keselamatan para nelayan ketika melaut.

Kenduri ini tidak hanya berupa upacara ceremonial adat, tetapi juga berisi berbagai macam acara hiburan. Selain bersifat sakral, pertunjukan dan perlombaan yang diadakan dalam kenduri ini bisa menarik minat wisatawan. Anda dapat mengikuti rangkaian acara tersebut sembari membaur dengan masyarakat setempat.

Mengenal Lebih Dekat Tradisi Kenduri Laut

Kenduri Laut merupakan suatu tradisi yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada Bulan Oktober, di mana terjadi pergantian angin dan juga terjadi pergantian musim. Acara ini dilangsungkan di kawasan Sibustak-bustak, Jalan Majapahit, Aek habil, Kota Sibolgia. Prosesi pelaksanaannya terbagi ke dalam 2 bagian. Prosesi pertama berupa ritual sedangkan prosesi kedua berupa perayaan.

Prosesi ritual sebagai prosesi inti dari Kenduri Laut ini dilaksanakan pada waktu malam hari. Setiap perwakilan dari 11 kecamatan di Tapanuli Tengah akan membawa hasil bumi seperti padi, pisang, jengkol dan ternak piaraan untuk kemudian dipamerkan di atas panggung secara bergantian. Prosesi ini dianggap sakral oleh masyarakat.

Prosesi perayaan dilangsungkan keesokan harinya pada waktu siang. Prosesi ini diisi dengan berbagai hiburan seperti pentas budaya dan perlombaan. Pentas budaya dimeriahkan dengan tari-tari tradisional dan pertunjukan kesenian lain. Sementara perlombaan yang diadakan berupa lomba perahu naga, lomba layang-layang dan lain sebagainya.

Meski prosesi perayaan ini bukan acara yang paling utama, banyak masyarakat tertarik kemudian bergabung ke dalamnya. Prosesi perayaan merupakan momen menyenangkan dan bisa diikuti oleh semua pihak. Tidak hanya masyarakat lokal, tetapi masyarakat luar daerah dan wisatawan.

Makna Tradisi Kenduri Laut yang Perlu Diketahui

Kenduri Laut memiliki tujuan utama untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat atas hasil bahari yang telah mereka terima selama satu tahun terakhir. Masyarakat bersyukur atas berkah yang mereka dapat setelah mencari kehidupan dari laut. Menurut mereka, alam telah sangat baik karena memberi mereka penghidupan.

Tradisi ini juga bertujuan sebagai pengharapan agar hasil bahari di masa yang akan datang semakin melimpah. Masyarakat percaya, dengan kenduri, laut tidak akan meminta tumbal manusia. Para nelayan berharap bisa melaut dengan aman. Karena, mereka percaya telah bersahabat dengan alam.

Masyarakat Tapanuli Tengah memaknai Kenduri Laut sebagai hubungan mutualisme antara alam dan manusia. Alam selalu menyediakan kebutuhan hidup manusia. Sebagai balasannya, manusia harus menjaga alam dan melestarikannya. Dengan begitu, alam akan memelihara manusia hingga anak dan cucunya kelak.

Kenduri Laut merupakan tradisi yang sarat akan makna dan memiliki nilai-nilai filosofis. Rasa syukur dan harapan masyarakat terhadap alam mencerminkan nilai kehidupan. Anda dapat mengikuti ritual ini dan mengambil makna yang ada di dalamnya.

Kenduri Laut adalah tradisi Tapanuli Tengah yang senantiasa dilestarikan hingga sekarang. Warisan budaya ini diharapkan dapat terus terjaga di masyarakat. Selain itu, bisa juga menarik minat wisatawan yang berkunjung ke Tapanuli Tengah. Kemeriahan acara ini akan tercipta karena kerja sama masyarakat dan wisatawan. (*)