SahabatBahari- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Selasa 11 Oktober 2022, meluncurkan Sail Tidore 2022. Acara yang berlangsung 24-29 November tersebut akan menjadi batu loncatan bagi perkembangan ekonomi di Maluku Utara. 

Sail Tidore merupakan Sail Indonesia ke-12, yakni kegiatan pelayaran internasional di perairan Indonesia yang mendatangkan para pelayar internasional sejak 2009.

Sejarah panjang yang memberikan banyak pengetahuan mengenai keindahan alam dan jaringan pelayaran menjadi alasan terpilihnya Tidore sebagai tuan rumah. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Sail Tidore 2022 merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk rebaranding wisata bahari di mata dunia. 

“Kita harus optimis sail tidore mampu berkontribusi untuk membantu proses pemulihan industri pariwisata dalam Negeri,” jelas Menteri Luhut, di Jakarta, Selasa 11 Oktober 2022.

Luhut menyampaikan pada tahun 2013 pariwisata bahari di dunia mampu memori dampak positif bagi devisa pariwisata nasional sebanyak 10 persen atau setara dengan US$ 1 miliar. 

Untuk itu Sail Tidore harapanya juga bisa menjadi jembatan untuk Indonesia membangkitkan wisata bahari. 

Luhut juga meminta kepada Kementerian dan lembaga maupun pemerintah daerah untuk bekerjasama mensukseskan perhelatan ini secara masksimal. 

“Percepat dukungan infrastruktur, tingkatkan hunian akomodasi, libatkan UMKM lewat pameran, optimalkan dukungan CSR dan promosikan secara masif,” jelas Luhut. 

Luhut menambahkan, secara khusus untuk Kementerian Perdagangan dan pemerintahan daerah agar mempersiapkan tindak lanjut pasca event ini dengan manfaatkan potensi bahari Tidore sebagai jalur strategis nasional dan internasional agar mampu memberikan manfaat terhadap ekonomi lokal.

“Kepada Gubernur dan walikota agar melanjutkan untuk merawat fasilitas fasilitas yang telah dibangun pemerintah pusat kita membangun dengan uang rakyat jangan dibiarkan rusak,” tambah Luhut.  

Sail Tidore 2022 diharapkan dapat mengangkat kembali Tidore sebagai pusat eksport komoditas lokal Maluku Utara seperti hasil perikanan dan pertanian. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat membawa dampak positif bagi percepatan pembangunan di Kota Tidore Kepulauan dan Provinsi Maluku Utara.  (*)